RSS

Sabtu, 15 Januari 2011

JATI DIRI IBLIS SESUNGGUHNYA ADALAH SEORANG MALAIKAT

Dengan seijin ALLOH dan karena rasa takutnya yang luar biasa, ketika diperintahkan oleh ALLOH untuk menemui Rasulullah SAW, Iblis tidak berkutik selain mengikuti apa yang diperintahkan. ALLOH SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis supaya dia menghadap Rasulullah SAW untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disukai maupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia. Yang menarik salah satu pertanyaan Rasulullah adalah menguak asal mula dan jati diri Iblis yang sebenarnya. Ya, sebelum menolak perintah ALLOH untuk bersujud pada Nabi Adam AS (QS 2:34), Iblis adalah penghulu Malaikat yang Suci.


Pertanyaan Nabi:

“Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk ALLOH! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?”


Jawab Iblis:

“Semuanya itu adalah anugerah daripada ALLOH Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi. Kemudian Aku tinggal di dunia ini beribadat bersama sekalian Malaikat beberapa waktu lamanya.


Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu ALLOH menciptakan lelaki (Nabi Adam AS) lalu dititahkan seluruh Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali aku yang ingkar. Oleh karena itu ALLOH murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan kelam. Aku merasa sakit hati. Kemudian ALLOH menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.


Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan ALLOH (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya akan aku lakukan hingga Hari Kiamat nanti.


Sebelum Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadaHt serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian aku turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada apa yang sebenarnya aku dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan carut-marut.


Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak dibenarkan oleh ALLOH untuk naik ke langit serta mencuri rahasia, kerana banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tenteraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut.”


Dari Dialog di atas kita bisa menyimpulkan, bahwa sebelum menjadi Hamba yang durhaka Iblis adalah Malaikat Suci yang selalu mengikuti apa yang diperintahkan oleh ALLOH SWT. Malaikat adalah mahluk yang tunduk patuh dan selalu taat pada perintah ALLOH SWT tanpa ada pembangkangan sedikitpun. Dan selama itu pulalah Iblis menjadi Malaikat yang taat beribadah kepada ALLOH SWT tanpa terkecuali hingga akhirnya muncullah sifat dengki dan sombongnya ketika menolak untuk bersujud kepada Nabi Adam AS. Diusirlah Iblis dari Surga dan diharamkan baginya untuk berada di dalam Surga. Sejak saat itu Iblis bersumpah dan atas seijin ALLOH Iblis diperkenankan untuk terus menyesatkan manusia dari Jalan ALLOH hingga Hari Kiamat.


Hikmah apa yang kita ambil? Sebelum menjadi Iblis, dia adalah Malaikat suci yang tak henti-hentinya bertasbih dan beribadah kepada ALLOH SWT. Tapi hanya karena menolak satu perintah dari ALLOH SWT, Iblis di laknat dan terusir dari Surga. Tidak bisa dibayangkan bukan, bagaimana dengan nilai ibadah yang sebelumnya dilakukan? Tidak berarti apapun. Lalu bagaimanakah kita? Berapa banyakkah perintah-perintah ALLOH yang mungkin sudah kita abaikan bahkan dilanggar? Beruntunglah kita masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri untuk kembali ke Jalan ALLOH, karena itu janganlah menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan. Cepatlah berubah sebelum hisab itu datang... Kembalilah kepada Aturan Hidup yang diberikan ALLOH Sang Malik Raja Penguasa Semesta, yaitu Al Qur'an...


WALLAHU A'LAM BISSHOWAAB


Ditulis dari berbagai sumber :

http://www.beritaunik.net/unik-aneh/20-tanya-jawab-rasulullah-dengan-iblis